Buat temen-temen yang tinggal di Jakarta pasti sudah tau kan transportasi yang sejak 12 Maret kamarin sudah dibuka untuk tahap uji coba. Layanan MRT ini baru saja diresmikan kemarin Minggu 24 Maret 2019.
Sebenarnya apa itu MRT dan LRT? dan apa bedanya dengan KRL?
oke dilihat dari kecepatannya , jumlah gerbong, kapasitas penumpang, sampai lintasannya mereka semua berbeda.
1. Kereta Rel Listrik (KRL)
Commuter Line yang saat ini menjadi andalan untuk masyarakat Jakarta yang setidaknya memiliki 6 rute atau 80 statsiun jobodetabek. KRL sendiri memiliki -10 gerbong yang bisa menampung sekitar 2000 penumpang dan targetnya 1,2 juta orang setiap harinya. KRL ini tadinya ditujukan untuk mengurangi kemacetan namun karena beroperasi di atas tanah dan seringnya tutup buka palang pintu kereta jadi tetap saja menumbulkan kemacetan.
2. MRT (Mass Rapid Transit)
MRT atau Mass Rapid Transit atau biasa disebut juga Moda Raya Terpadu.
MRT sendiri hanya memiliki 6 gerbong untuk MRT fase 1 ini. MRT ini
bisa mengangkut 1.950 penumpang dan ditargetkan membawa 173.400 orang setiap harinya.
untuk rutenya lebih banyak dipusat kota :
- Bundaran HI
- Dukuh Atas
- Setiabudi
- Benhil
- Istora
- Senayan
- Sisimangaraja
- Blok M
- Blo A
- Haji Nawi
- Cipete Raya
- Fatmawati
- Lebak Bulus
MRT menggunakan lintasan bawah tanah, udah kayak di Luar Negeri yah. hehe
Jadi karena beroperasi di jalur layang dan bawah tanah harapannya kereta bisa datang dengan tepat waktu. Untuk kecepatannya MRT memiliki 110km/jam. Mantul~
3. LRT (Light Rapid Transit)
Nah untuk LRT sendiri masih dalam tahap pembangunan. LRT ini kapasitasnya jauh lebih kecil, jumlah gerbongnya 2-4 gerbong yang hanya bisa menampung 600 penumpang. LRT menggunakan jalur layang yang katanya bisa datang 2-3 menit sekali dan kecepatannya sendiri mencapai 360.000 per harinya.3. LRT
Nah untuk LRT sendiri masih dalam tahap pembangunan. LRT ini kapasitasnya jauh lebih kecil, jumlah gerbongnya 2-4 gerbong yang hanya bisa menampung 600 penumpang. LRT menggunakan jalur layang yang katanya bisa datang 2-3 menit sekali dan kecepatannya sendiri mencapai 360.000 per harinya.
Untuk jalur operasionalnya jauh lebih luas daripada MRT.
- MKG
- Bouleeva
- Pulomas
- Pacuan Kuda
- Velodrome
Bekasi - Depok - Bogor
Posting Komentar
Posting Komentar